7 fakta horor mengenai hutan Aokigahara Jepang
Hutan Aokigahara sejak lama dikenal akan kengeriannya. Bagaimana tidak, puluhan hingga ratusan orang ditemukan tewas di hutan ini setiap tahunnya. Hutan itu memang terkenal sebagai lokasi bunuh diri. Mereka bukan korban pembunuhan atau kekerasan, melainkan tempat:
*Tujuan mengakhiri hidup terpopuler kedua didunia
*Dalam setahun ada sekitar 100 jenazah baru ditemukan
*Semakin dikenal karena sebuah novel *hampir tak ada suara
*Tak memiliki satwa liar.
*Tempat membuat orang tua (jangan dipraktekkan!)
*Ada musim bunuh diri
*Kompas bergerak aneh dalam hutan *Sangat mudah tersesat
*Menjadi inspirasi para seniman.
Berdasarkan data resmi, terdapat 21.897 orang yang meninggal dunia akibat bunuh diri di Jepang pada 2016. Angka itu termasuk yang paling rendah selama 20 tahun terakhir. Jika kamu petualang yang berani, mungkin berpetualang di hutan ini bisa menjadi sensasi menarik. Pepohonan lebat dan hampir tidak ada binatang liar, Aokigahara merupakan tempat sunyi dan mencekam yang dipenuhi bebatuan dengan formasi janggal. Berjalan lebih jauh ke hutan akan menarik kamu ke sebuah persimpangan jalan.
Sebab semakin dalam masuk ke dalam hutan, kamu akan merasakan suasana yang berbeda. Suara-suara dan langkah- langkah aneh dapat didengar meskipun tidak ada orang atau binatang terlihat dari arah mana pun. Sementara itu perangkat teknologi tak akan mampu menangkap sinyal dan tak bisa menentukan lokasi di dalam hutan. Sebuah jalur di hutan ini boleh dilalui oleh pendaki. Sementara jalur lainnya diberi tanda penghalang berwarna kuning. Dan di beberapa tempat ada penanda dan peringatan berisi informasi konseling anti-bunuh diri.
Sejumlah penanda bahkan berisi imbauan kepada pengunjung untuk "Merenungkan anugerah kehidupan sekaligus rasa sakit yang Anda timbulkan untuk keluarga Anda". Untuk mencegah potensi bunuh diri, pemerintah Jepang mengerahkan petugas patroli dan memasang kamera pengawas. Jika tak ingin tersesat di hutan Aokigahara, sebaiknya ikuti aturan dari pemandu atau tanda jalan.
Jangan pernah melanggar batas atau mencoba menggunakan jalur lain, karena kemungkinan tersesat sangat tinggi. Selain itu kamu juga mungkin akan menemukan banyak korban bunuh diri di sana. Mulai dari yang sudah berbentuk tengkorak dan ada masih baru. Sejumlah pakar meyakini bahwa KESENDIRIAN merupakan penyebab depresi dan bunuh diri di kalangan orang dewasa dan manula. Dan inilah beberapa fakta menarik hutan Aokigahara yang sangat terkenal akan keangkerannya:
1.Gantung Diri Adalah Cara Paling Populer Untuk Bunuh Diri di Aokigahara sangat bervariasi, hal tersebut karena tidak semua korban dapat ditemukan. Namun beberapa perkiraan menyebutkan bahwa setidaknya ada 100 peristiwa bunuh diri yang terjadi di hutan Aokigahara per tahun.
2. Pada tahun 1960, seorang sastrawan bernama Seichou Matsumoto, menulis novel tragis berjudul Kuroi Jukai. Novel ini bercerita tentang seorang kekasih yang patah hati lalu pergi ke hutan untuk mengakhiri hidupnya. Novel ini menjadi buku panduan bunuh diri lengkap, yang menjuluki Aokigahara sebagai "tempat yang sempurna untuk mati.
3. Ubasute, diterjemahkan secara kasar sebagai "meninggalkan wanita tua", adalah sebuah praktik mengerikan di zaman dahulu pada saat masa kelaparan dan putus asa, di mana sebuah keluarga terpaksa harus mengurangi jumlah mulut untuk diberi makan. Keluarga tersebut akan mengantar anggota yang sudah lansia ke gunung atau lokasi terpencil lainnya untuk dibiarkan meninggal.
4. Beberapa orang percaya bahwa hantu atau yurei dari roh-roh korban praktik ubasute dan para korban bunuh diri berusaha memikat pengunjung yang sedang sedih dan kehilangan arah untuk melakukan bunuh diri.
5. Ada banyak sukarelawan yang berpatroli di sekitar Aokigahara, bukan bertujuan untuk menyelamatkan orang, melainkan menyelamatkan mayat mereka untuk diberikan pemakaman yang layak.
6. Berkemah diperbolehkan di area hutan Aokigahara agar pengunjung yang ingin bunuh diri bisa berpikir lebih panjang atas keputusan mereka. Kebanyakan pengunjung yang membawa tenda membatalkan keputusan bunuh diri mereka. Beberapa ada yang berkemah sampai berhari-hari, berdebat dengan diri mereka sendiri. Jika beruntung, mereka akan bertemu dengan relawan yang sedang berpatroli, berbicara dengan mereka, meyakinkan mereka untuk meninggalkan Aokigahara.
7. Pengunjung Aokigahara yang memutuskan untuk bunuh diri biasanya menandai jalan mereka dengan pita perekat atau solasi berwarna terang, dililitkan dari pohon ke pohon. Tujuannya agar mayat mereka bisa dengan mudah ditemukan oleh relawan yang sedang berpatroli, atau mereka tidak akan tersesat di jalan pulang setelah memutuskan untuk tidak melakukan bunuh diri.
Itulah beberapa fakta menarik tentang Hutan Aokigahara yang unik karena jadi tempat favorit bagi orang-orang Jepang untuk bunuh diri. Di Aokigahara bunuh diri sudah seperti budaya, saking populernya hutan ini dijadikan inspirasi pembutan novel hingga film. apakah kamu Berani kesini?
*Tujuan mengakhiri hidup terpopuler kedua didunia
*Dalam setahun ada sekitar 100 jenazah baru ditemukan
*Semakin dikenal karena sebuah novel *hampir tak ada suara
*Tak memiliki satwa liar.
*Tempat membuat orang tua (jangan dipraktekkan!)
*Ada musim bunuh diri
*Kompas bergerak aneh dalam hutan *Sangat mudah tersesat
*Menjadi inspirasi para seniman.
Berdasarkan data resmi, terdapat 21.897 orang yang meninggal dunia akibat bunuh diri di Jepang pada 2016. Angka itu termasuk yang paling rendah selama 20 tahun terakhir. Jika kamu petualang yang berani, mungkin berpetualang di hutan ini bisa menjadi sensasi menarik. Pepohonan lebat dan hampir tidak ada binatang liar, Aokigahara merupakan tempat sunyi dan mencekam yang dipenuhi bebatuan dengan formasi janggal. Berjalan lebih jauh ke hutan akan menarik kamu ke sebuah persimpangan jalan.
Sebab semakin dalam masuk ke dalam hutan, kamu akan merasakan suasana yang berbeda. Suara-suara dan langkah- langkah aneh dapat didengar meskipun tidak ada orang atau binatang terlihat dari arah mana pun. Sementara itu perangkat teknologi tak akan mampu menangkap sinyal dan tak bisa menentukan lokasi di dalam hutan. Sebuah jalur di hutan ini boleh dilalui oleh pendaki. Sementara jalur lainnya diberi tanda penghalang berwarna kuning. Dan di beberapa tempat ada penanda dan peringatan berisi informasi konseling anti-bunuh diri.
Sejumlah penanda bahkan berisi imbauan kepada pengunjung untuk "Merenungkan anugerah kehidupan sekaligus rasa sakit yang Anda timbulkan untuk keluarga Anda". Untuk mencegah potensi bunuh diri, pemerintah Jepang mengerahkan petugas patroli dan memasang kamera pengawas. Jika tak ingin tersesat di hutan Aokigahara, sebaiknya ikuti aturan dari pemandu atau tanda jalan.
Jangan pernah melanggar batas atau mencoba menggunakan jalur lain, karena kemungkinan tersesat sangat tinggi. Selain itu kamu juga mungkin akan menemukan banyak korban bunuh diri di sana. Mulai dari yang sudah berbentuk tengkorak dan ada masih baru. Sejumlah pakar meyakini bahwa KESENDIRIAN merupakan penyebab depresi dan bunuh diri di kalangan orang dewasa dan manula. Dan inilah beberapa fakta menarik hutan Aokigahara yang sangat terkenal akan keangkerannya:
1.Gantung Diri Adalah Cara Paling Populer Untuk Bunuh Diri di Aokigahara sangat bervariasi, hal tersebut karena tidak semua korban dapat ditemukan. Namun beberapa perkiraan menyebutkan bahwa setidaknya ada 100 peristiwa bunuh diri yang terjadi di hutan Aokigahara per tahun.
2. Pada tahun 1960, seorang sastrawan bernama Seichou Matsumoto, menulis novel tragis berjudul Kuroi Jukai. Novel ini bercerita tentang seorang kekasih yang patah hati lalu pergi ke hutan untuk mengakhiri hidupnya. Novel ini menjadi buku panduan bunuh diri lengkap, yang menjuluki Aokigahara sebagai "tempat yang sempurna untuk mati.
3. Ubasute, diterjemahkan secara kasar sebagai "meninggalkan wanita tua", adalah sebuah praktik mengerikan di zaman dahulu pada saat masa kelaparan dan putus asa, di mana sebuah keluarga terpaksa harus mengurangi jumlah mulut untuk diberi makan. Keluarga tersebut akan mengantar anggota yang sudah lansia ke gunung atau lokasi terpencil lainnya untuk dibiarkan meninggal.
4. Beberapa orang percaya bahwa hantu atau yurei dari roh-roh korban praktik ubasute dan para korban bunuh diri berusaha memikat pengunjung yang sedang sedih dan kehilangan arah untuk melakukan bunuh diri.
5. Ada banyak sukarelawan yang berpatroli di sekitar Aokigahara, bukan bertujuan untuk menyelamatkan orang, melainkan menyelamatkan mayat mereka untuk diberikan pemakaman yang layak.
6. Berkemah diperbolehkan di area hutan Aokigahara agar pengunjung yang ingin bunuh diri bisa berpikir lebih panjang atas keputusan mereka. Kebanyakan pengunjung yang membawa tenda membatalkan keputusan bunuh diri mereka. Beberapa ada yang berkemah sampai berhari-hari, berdebat dengan diri mereka sendiri. Jika beruntung, mereka akan bertemu dengan relawan yang sedang berpatroli, berbicara dengan mereka, meyakinkan mereka untuk meninggalkan Aokigahara.
7. Pengunjung Aokigahara yang memutuskan untuk bunuh diri biasanya menandai jalan mereka dengan pita perekat atau solasi berwarna terang, dililitkan dari pohon ke pohon. Tujuannya agar mayat mereka bisa dengan mudah ditemukan oleh relawan yang sedang berpatroli, atau mereka tidak akan tersesat di jalan pulang setelah memutuskan untuk tidak melakukan bunuh diri.
Itulah beberapa fakta menarik tentang Hutan Aokigahara yang unik karena jadi tempat favorit bagi orang-orang Jepang untuk bunuh diri. Di Aokigahara bunuh diri sudah seperti budaya, saking populernya hutan ini dijadikan inspirasi pembutan novel hingga film. apakah kamu Berani kesini?